Istilah thrifting ini kembali menjadi sorotan karena digadang-gadang menjadi new life style yang ramah lingkungan. Lantas bagaimana tanggapan pengamat Lingkungan Unhas menanggapi hal tersebut?
Dosen Lingkungan Unhas, Dr Ir M Rijal Idrus MSc menjelaskan bahwa konsep gaya hidup sederhana adalah konsep yang dianjurkan oleh agama dan paling cocok untuk lifestyle ramah lingkungan.
Rijal Idrus menyampaikan bahwa sebagai manusia kita harus sadar akan pentingnya menjaga bumi ini agar dapat diwariskan kepada anak cucu kita nanti, yakni dengan menggunakan secukupnya tanpa berlebihan.
“Thrifting itu adalah salah satu upaya agar supaya memperpanjang life cycle, jadi salah satu yang dilakukan orang sekarang itu kan adalah life cycle analisis, berapa lama sih sebuah bahan kita pakai? Kalau bisa selama-lamanya kan,” kata Rijal.
Dari sudut pandang lingkungan, jelas Rijal, sepanjang suatu bahan masih bisa dipakai maka dipakai saja terus meskipun bekas.
Karena memperpanjang life cycle itu adalah upaya melestarikan lingkungan, Rijal juga tidak lupa untuk menghimbau kepada masyarakat yang memilih untuk thrifting agar tetap memperhatikan aspek kesehatan.
Salah satunya dengan mencuci terlebih dahulu barang thrift yang dibeli sebelum digunakan, bahkan menurutnya alih-alih berujung pada tempat sampah alangkah lebih baiknya ketika barang yang sudah tidak digunakan diberikan atau diwariskan kepada yang membutuhkan atau di alih fungsikan menjadi barang lain misal lap. (*)
Husna/Ical