Unhas Figure

Asmawi Syam, Alumnus Unhas di Posisi CEO

Asmawi mengambil secarik kertas. Dia meminta semua yang ingin pindah segera menuliskan namanya di situ. Kertas itu menjadi SK bagi mereka. “Apakah ini bisa berlaku?” tanya seorang karyawan. Asmawi langsung mengiyakan.

Dia lalu menelepon Dirut BRI untuk meminta mandat. Dirut yang saat itu dijabat Djokosantoso Moeljono, langsung memberikan mandat. “Asmawi, dalam keadaan darurat seperti itu, kamu bisa bertindak atas nama dirut,” katanya.

Kata Djokosantoso, itulah yang disebut fire fighting decision, yakni keputusan yang diambil saat darurat. Seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan strategis dalam situasi genting. Itulah yang dilakukan Asmawi.

Dalam situasi sulit, Asmawi tetap menjaga BRI. Dia memastikan eksodus semua karyawan berjalan lancar ke kota-kota terdekat.  Dia mengawal pemindahan aset BRI, termasuk uang senilai 526 juta rupiah yang diselamatkan dari brankas.

Atas semua dedikasinya, Asmawi mendapatkan penghargaan khusus dari BRI sebagai pemimpin yang bisa mengambil keputusan strategis.

***

Kisah di atas hanyalah sekeping dari begitu banyak kisah inspirasi Asmawi Syam sebagai seorang bankir, yang bisa dibaca dalam buku Leadership in Practice. Buku ini ditulis oleh Profesor Rhenald Kasali.

Asmawi Syam adalah adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unhas yang sukses meniti karier hingga menjadi seorang Chief Executive Oficer. Mantan Ketua Senat Mahasiswa Ekonomi Unhas ini menjadi Dirut BRI yang fenomenal.

Di masanya, banyak inovasi BRI, di antaranya adalah peluncuran satelit BRI, membiayai alutsista d PT Pindad, mengucurkan dana untuk transformasi PT KAI, membiayai PT Dirgantara Indobesia (DI), inovasi kapal BRI untuk melayani nasabah di pulau, serta membawa BRI memasuki era digital

Buku ini menyoroti sisi manajemen serta filosofi kepemimpinan. Pembaca tak hanya disuguhkan hidangan berupa kisah-kisah inspirasi di balik meja seorang CEO, tetapi juga menemukan perspektif Asmawi dalam menyikapi banyak hal.

Konsep buku ini adalah dialog. Asmawi bercerita pengalamannya, kemudian diperkaya dengan landasan teori oleh Rhenald Kasali. Kisah-kisah Asmawi lebih orisinal ketimbang teori-teori yang bisa jadi ditemukan di buku lain.

Di bagian awal, Asmawi membahas bagaimana memahami karyawan yang sering protes. Dia melihat ada tipe karyawan yang merupakan kuda jinak, dalam artian selalu ikut aturan dan patuh. Tapi ada juga tipe kuda liar yang selalu ingin memberontak.

HALAMAN SELANJUTNYA-->

>> Baca Selanjutnya