Pengamatan seperti kapal yang menghilang di balik cakrawala secara bertahap, dan perubahan posisi bintang-bintang saat berlayar ke utara atau selatan, memperkuat teori bahwa Bumi itu bulat.
Ferdinand Magellan adalah salah seorang pelaut yang pertama kali melakukan perjalanan keliling dunia di tahun 1519-1522. Dia membuktikan bahwa bumi itu bulat karena dia tidak menemukan ujung bumi, melainkan setelah berkeliling dunia, dia kembali ke titik semula dimana dia berangkat.
Pada tahun 1577, seorang pelaut yang Bernama Sir Francis Drake melakukan upaya untuk berkeliling dunia dan berangkat dari kepulauan Inggris. Dia juga berhasil membuktikan bahwa bumi adalah bulat setelah melakukan perjalanan keliling dunia dengan sempurna. Dia kembali ke Inggris di atas kapal Golden Hind pada tahun 1580.
Sesungguhnya, bukti ilmiah yang mendukung Bumi bulat telah dikonfirmasi oleh penemuan-penemuan ilmiah modern. Salah satunya adalah bukti dari pengamatan Ketika terjadinya gerhana bulan (di mana bumi memantulkan bayangan bulat), hilangnya kapal secara bertahap di atas cakrawala, dan kemampuan untuk melihat rasi bintang yang berbeda dari garis lintang yang berbeda. Ini semua adalah bukti yang tidak terbantahkan dari kondisi bahwa bumi itu bulat.
Bukti lain yang bisa langsung kita lihat ditunjukkan jikalau kita berdiri di tanah datar, maka cakrawala atau garis horizon akan tampak lurus. Tetapi ketika kita pergi ke tempat yang lebih tinggi (misalnya, di pesawat atau di gunung), maka cakrawala akan tampak melengkung ke bawah, kondisi yang tidak akan terjadi jika bumi datar.
Bumi tidak persis bulat seperti bola, tapi geo-spherical, yaitu agak rata dibagian kutub-kutubnya. Hal ini dikarenakan bumi berputar pada porosnya, menyebabkan adanya gaya sentrifugal (gaya pendorong ke luar).
Gaya ini akan terasa sangat kuat pada bagian khatulistiwa, membuat sedikit adanya sedikit tonjolan Bumi ke luar. Hasilnya, diameter bumi di khatulistiwa sekitar 43 km (27 mil) lebih besar dari pada diameter bumi di bagian kutub.
Seperti yang telah dibahas dalam Bumi dan Alquran dalam edisi ke 24, selama gerhana bulan, bumi melewati antara Matahari dan Bulan, memantulkan bayangan Bulan.
Bayangan ini selalu bulat, terlepas dari orientasi Bumi, yang merupakan indikator kuat dari bentuk bulat atau spherical. Adanya keberadaan zona waktu adalah konsekuensi langsung dari rotasi bumi dan bentuk bumi yang bulat, karena bagian Bumi yang berbeda menghadap ke matahari pada waktu yang berbeda. Apabila bumi datar, seluruh dunia akan mengalami matahari terbit dan terbenam pada saat yang sama.
Bukti ilmiah lain yang sulit untuk dibantah adalah foto bumi yang diambil dari angkasa luar yang terlihat jelas yang diambil dari luar angkasa yang menampilkan bentuk bulat.
Foto ini diambil pada 24 Oktober 1946, oleh kamera yang dipasang pada roket V-2 Jerman yang diluncurkan dari White Sands Missile Range di New Mexico.
Sejak 100 tahun yang lalu, Alquran telah menyatakan secara tersirat bahwa bumi itu bulat dalam beberapa surat. Di dalam surat Az-Zumar ayat 5 , disebutkan bahwa: Dia (Allah) menciptakan langit dan bumi dengan hak (yang benar). Dia menutupkan malam atas siang, menutupkan siang atas malam, serta menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Ketahuilah, Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.