MAKASSAR, UNHAS.TV - Kenaikan harga beras di beberapa wilayah Indonesia turut berdampak pada pemilik warung makan di sekitar Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Tamalanrea.
Umumnya mereka mengaku alami kesulitan untuk menyesuaikan kenaikan harga beras itu karena pelanggan mereka kebanyakan mahasiswa yang sangat peka dengan kenaikan harga.
Harga beras kepala untuk kemasan 5 kilogram di Tamalanrea, Makassar, saat ini sudah mencapai Rp 80 ribu. Sebelumnya masih bisa terbeli dengan uang Rp 65 ribu.
Dengan kenaikan harga itu, biaya operasional warung makan ikut naik. Apalagi karena beras merupakan kebutuhan utama setiap warung makan.
Kenaikan harga tersebut mengakibatkan penipisan keuntungan. Meskipun demikian, mereka memutuskan tidak menaikkan harga menu karena paham kemampuan ekonomi mahasiswa.
"Harga beras naik. Biaya pokok ikut naik. Keuntungan menipis. Kalau kami naikkan harga, mahasiswa pasti merasa berat karena jadi beban tambahan kepada mahasiswa," kata Citra Dewi, pemilik warung makan di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas.
Ratna yang juga mengelola warung makan di FKM Unhas juga merasakan hal serupa dialami Citra Dewi. "FKM Unhas, Citra Dewi, dan Ratna, "Harga beras Rp15 ribu per kilogram itu harga yang cukup tinggi untuk mahasiswa, terutama bagi mahasiswa perantau," kata Ratna.
Kepedulian dengan nasib mahasiswalah yang membuat Rata dan Citra Dewi tidak menaikkan harga jualannya. Mereka juga tidak mengurangi menu jualannya.
Tidak hanya beras, beberapa bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan harga, seperti kacang dan telur, yang merupakan komponen utama hidangan di warung makan.
Mereka berharap adanya jalan keluar yang dapat membantu meringankan dampaknya. Pemilik warung berharap pemerintah atau lembaga terkait dapat memberikan perhatian khusus terhadap masalah kenaikan harga bahan pokok, termasuk beras.
Para pemilik warung juga mengungkapkan bahwa warung di Unhas, khususnya FKM sangat berharap adanya rekomendasi menu yang sesuai kebutuhan mahasiswa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk memilih warung di lingkungan kampus, sehingga mampu memberikan dukungan lebih besar kepada usaha warung, terutama di FKM.
Rahmatia/Fauzan Ali