Ikhwan Musafir. (dok unhas.tv)

Namun, kisah Samsul tak berhenti di sana. Ia kemudian bertemu dengan perempuan asal Amerika dan menikah.

Di sinilah cerita tentang perbedaan budaya mulai mengalir, menjadi latar belakang yang kaya untuk membangun konflik dan nilai dalam narasi. 

Bang Imus menekankan, bahwa melalui kisah Samsul, ia ingin menyampaikan bahwa peluang tidak hanya ada di Amerika, tapi di mana-mana.

"Banyak yang bilang, ‘Saya tidak punya uang untuk ke luar negeri.’ Padahal itu bukan kendala. Kerja saja dulu, nanti kesempatan datang,” tuturnya. 

Ia percaya bahwa di zaman media sosial saat ini, akses terhadap informasi dan peluang jauh lebih terbuka daripada dahulu.

Cerita dari Paman Sam merupakan seri pertama dari lima buku yang direncanakan. Seri keduanya nanti akan mengangkat cerita how to.

Isinya panduan yang dikemas dalam bentuk naratif tentang cara-cara menembus pendidikan dan peluang di luar negeri, lewat kisah Samsul bertemu dengan tokoh-tokoh yang berhasil menggapai pendidikan tinggi di Amerika.

Lewat karya ini, Bang Imus tidak hanya menulis cerita, tapi juga menghidupkan harapan bahwa siapa pun bisa meraih dunia, asal berani bermimpi dan tak lelah berjuang. 

Dari kampung yang listrik dan airnya harus bergantian, kini suaranya menggema lintas benua. Ia bertahan, berkarya, dan bersuara mewakili mimpi banyak anak muda Indonesia.(*)

Zulkarnaen Jumar Taufik  (Unhas TV)