Lingkungan
Unhas Green

Dari Panggung ke Tanah, Perjalanan Hijau Fadly Padi Lewat Urban Farming di Kota Makassar

UNHAS.TV - Suaranya sering menggema di seantero negeri, menyanyikan lirik-lirik lagu melankolis yang melekat dalam ingatan generasi awal 2000-an.

Kini, di sela aktivitas menyanyi, Fadly, vokalis band legendaris Padi, memilih panggung yang tak biasa. Halaman rumah, tanah basah, dan kolam ikan kecil --tempat ia merintis mimpi hijau melalui urban farming di kawasan perkotaan.

Dalam program Unhas Green kerja sama Unhas TV dan Mongabay, pria 50 tahun dengan nama lengkap Andi Fadly Arifuddin Mattotorang ini tampil bukan sebagai musisi, tetapi sebagai duta lingkungan.

Bertajuk “Hijaukan Kota, Rawat Jiwa”, episode Unhas Green kali ini menelusuri transformasi Fadly dari panggung musik ke kebun pekarangan, dari cahaya sorotan ke keteduhan hijau dedaunan.

“Setiap kita punya peran. Saya ingin ambil peran mengedukasi soal urban farming dari halaman rumah. Ini bukan cuma soal pangan, tapi juga soal koneksi kita dengan tanah, dengan proses kehidupan,” tutur Fadly, yang kini akrab disapa Opa Fadly oleh para penggemarnya.


Perjalanan ekologis Fadly bermula dari kenangan masa kecil di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Ia menyaksikan ayahnya, Andi Arifuddin Mattotorang, Bupati Sinjai ke-5 (periode 1983–1993) membibitkan palem dan menyemai bibit bakau di tongke-tongke, kawasan mangrove terluas di Sulawesi Selatan.

Namun titik balik terjadi saat band Padi vakum pada 2010 dan ia mengunjungi Ceres Environmental Park di Melbourne. Di sanalah ia jatuh cinta pada aquaponik—sistem tanam terintegrasi dengan budidaya ikan, modernisasi dari konsep mina padi yang diwariskan nenek moyang.

“Saya mulai belajar, membaca literatur, ikut pelatihan, lalu gabung dengan komunitas Indonesia Berkebun. Dari halaman sempit di Jakarta, saya tanam sayur dan pelihara ikan,” ujarnya.

Kini, Fadly mengembangkan kebun urban di rumah, bahkan membangun laboratorium mini urban farming di Sekolah Alam Indonesia, Ciganjur.

Di sana, anak-anak belajar hidroponik, aquaponik, menanam di tanah, hingga mengelola sampah organik. Edukasi lingkungan pun ditanamkan sejak dini.

“Saya percaya, dari halaman rumah kita bisa belajar banyak hal: kedaulatan pangan, terapi jiwa, hingga kesadaran ekologis,” katanya.

Isi Pelatihan Calon Pensiunan

>> Baca Selanjutnya