MAKASSAR, UNHAS.TV - Daun paliasa (Kleinhovia hospita), tanaman tropis yang banyak ditemukan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. 

Masyarakat setempat, terutama suku Bugis dan Makassar, memanfaatkan daun ini untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan, termasuk penyakit liver dan penyakit kuning (jaundice). 

Kandungan senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, tanin, dan skopoletin dalam daun paliasa diyakini memiliki sifat hepatoprotektif dan antiinflamasi yang mendukung pengobatan gangguan hati. 

Artikel ini akan membahas manfaat daun paliasa untuk penyakit liver atau penyakit kuning, cara pengolahannya, serta bukti ilmiah yang mendukung khasiatnya.

Penyakit liver, seperti hepatitis, dan penyakit kuning yang sering dikaitkan dengan gangguan fungsi hati, ditandai dengan peningkatan kadar bilirubin dalam darah, yang menyebabkan kulit dan mata menguning. Daun paliasa memiliki beberapa manfaat utama dalam pengobatan tradisional untuk kondisi ini, yang didukung oleh penelitian awal:  

Sifat Hepatoprotektif: Daun paliasa mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid dan skopoletin, yang memiliki efek hepatoprotektif, yaitu melindungi sel-sel hati dari kerusakan akibat racun atau infeksi. Penelitian oleh Prof Dr Nunuk Hariani Soekamto (2010) menunjukkan bahwa daun paliasa berpotensi sebagai obat antihepatitis karena kemampuannya melindungi hati dari kerusakan. Air rebusan daun paliasa sering digunakan secara tradisional untuk mengurangi gejala hepatitis dan mendukung regenerasi sel hati.