Studi oleh Hidayat dkk. (2023) menyebutkan bahwa penggunaan daun paliasa sebagai imunomodulator dapat mengurangi kerusakan hati akibat obat-obatan sintetik, yang sering menjadi penyebab penyakit kuning.
Namun, tantangan utama adalah kurangnya penelitian klinis pada manusia yang membuktikan efektivitas dan keamanan daun paliasa secara menyeluruh. Sebagian besar bukti berasal dari penelitian awal dan penggunaan tradisional, sehingga diperlukan uji klinis lebih lanjut untuk menentukan dosis aman dan efek jangka panjang. Selain itu, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan, sehingga penggunaan harus sesuai anjuran.
Daun paliasa menawarkan potensi besar sebagai obat herbal untuk penyakit liver dan penyakit kuning, berkat sifat hepatoprotektif, antiinflamasi, dan antioksidannya.
Penggunaan tradisional air rebusan daun paliasa telah terbukti membantu masyarakat dalam mengatasi gejala gangguan hati, didukung oleh penelitian awal yang menunjukkan kandungan senyawa bioaktifnya.
Namun, konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat dianjurkan, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Dengan pengembangan yang tepat, daun paliasa dapat menjadi alternatif pengobatan herbal yang aman dan efektif untuk mendukung kesehatan hati.
Referensi
- Soekamto, N. H. (2010). Biodiversity Sumberdaya Hayati Sulawesi Selatan Sumber Senyawa Bioaktif yang Prospektif sebagai Obat Baru. Orasi Ilmiah, Universitas Hasanuddin.
- Hidayat, dkk. (2023). Paliasa sebagai Bahan Imunomodulator Berbasis Herbal. Universitas Airlangga. https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/2023030716050534-0734.pdf
- Standarisasi Daun Paliasa (Kleinhovia hospita L) Asal Kabupaten Bantaeng Sebagai Kandidat Bahan Baku Obat Herbal Terstandar. Jurnal Farmasi, 2020.
