News

Dosen Unhas: Waduk Nipa-Nipa Belum Optimal Atasi Banjir di Makassar, Maros, dan Gowa

MAKASSAR, UNHAS.TV - Sejumlah ahli lingkungan se-Asia menyoroti kemampuan Kolam Regulasi Nipa-Nipa menghadapi potensi banjir di Kota Makassar.

Sorotan itu terungkap pada pelatihan Climate Resilient And Inclusive Cities (CRIC) yang membahas strategi ketahanan perkotaan dan manajemen risiko bencana.

Dari pelatihan itu terkuak fakta bahwa waduk yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 18 Maret 2021 ini belum optimal mengatasi banjir. Padahal, waduk ini berbatasan dengan daerah perkumiman di tiga kabupaten/kota: Maros, Gowa, dan Makassar.

Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini berdampingan dengan wilayah Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.

Kolam in juga dekat degan Kecamatan Pattalassang (Gowa), Moncongloe (Maros), dan empat kecamatan di Kota Makassar: Manggala, Panakukkang, Tallo, dan Tamalanrea.

Kepala Laboratorium Hidrolika Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin DR Ir Riswal Karamma ST, MT, IPM, ASEAN Eng menyebutkan, kolam ini diharapkan mampu mengurangi potensi banjir sebesar 157 m3/detik.

"Angka ini setara dengan 33% dari debit banjir rencana 25 tahun yakni 481,83 m3/detik. Dengan pengurangan itu hingga 33 persen, maka debit banjir ini masih bisa ditampung oleh Sungai Tallo," ujan DR Riswal.

BACA SELANJUTNYA

>> Baca Selanjutnya