MAKASSAR, UNHAS.TV - Rangkaian kegiatan Pemaparan Kertas Kerja Bakal Calon Rektor Universitas Hasanuddin Periode 2026–2030 memasuki hari ketiga dengan fokus pada Zona Kesehatan, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Fakultas Kedokteran Gigi ini menghadirkan enam bakal calon rektor yang memaparkan visi dan arah strategis untuk membawa Unhas menjadi universitas unggul, berdaya saing, dan berdampak bagi masyarakat.
Enam calon tersebut masing-masing adalah Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, dr Marhaen Hardjo MBiomed PhD, Prof dr Budu PhD SpM(K) MMedEd, Prof Dr Ir Muhammad Iqbal Djawad MAppSc, Dr Ir Zulfajri Basri Hasanuddin MEng, dan Prof Dr Sukardi Weda SS MHum MPd MSi MM MSosI MAP.
Masing-masing calon membawa gagasan yang beragam, mulai dari konsep Benua Maritim Indonesia, sociopreneurship, dan hilirisasi riset, hingga visi kampus inklusif berbasis kecerdasan buatan (AI) serta internasionalisasi berbasis standar Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA).
Kegiatan sosialisasi ini menjadi wadah bagi sivitas akademika untuk menyampaikan pandangan, kritik, dan usulan strategis melalui forum interaktif yang diselenggarakan oleh Senat Akademik Unhas.
Guru Besar Fakultas Farmasi sekaligus Kasubdit Pengembangan Obat, Prof Yunita Rifai MFarm PhD menyebut bahwa proses ini menunjukkan semangat demokrasi akademik yang sehat.
“Penjaringan aspirasi yang dilakukan oleh Senat Akademik menjadi wadah penting untuk menampung masukan dari berbagai fakultas. Aspirasi ini akan menjadi bahan berharga dalam penyusunan kertas kerja para calon rektor,” ujarnya.
Beberapa dosen dan tenaga pendidik dari rumpun kesehatan turut memberikan pandangan terkait arah pengembangan Unhas, terutama dalam mendukung kampus yang sehat, inklusif, dan inovatif.
Kampus Sehat dan Mobilitas Lancar
Dari sesi diskusi, muncul sejumlah usulan menarik dari sivitas rumpun kesehatan, salah satunya pembangunan jalur jogging mengelilingi kampus Unhas sepanjang sekitar 3,5 kilometer.
Usulan ini bertujuan mendukung aktivitas olahraga rutin mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan sekaligus mempermudah mobilitas antar-fakultas melalui jalur pedestrian yang aman dan nyaman.
Selain itu, peserta juga mengusulkan penataan ulang akses Pintu 1 Unhas dengan konsep roundabout untuk mengurai kepadatan lalu lintas pada jam-jam sibuk perkuliahan. Usulan ini diharapkan menciptakan tata ruang kampus yang lebih efisien dan ramah pengguna.
Dalam sesi yang sama, beberapa bakal calon rektor menyoroti pentingnya penguatan hilirisasi dan komersialisasi hasil riset agar Unhas semakin mandiri sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Melalui model kemitraan strategis dan inovasi riset terapan, universitas diharapkan dapat meningkatkan daya saing sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Seluruh calon rektor juga menegaskan pentingnya inovasi berkelanjutan, kolaborasi lintas disiplin, serta penguatan tata kelola universitas yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Beberapa gagasan yang mengemuka mencakup penguatan riset terapan di bidang kesehatan, pengembangan teknologi berbasis AI, hingga perluasan jejaring internasional Unhas.
Forum ini juga memperlihatkan semangat sinergi antara calon rektor, Senat Akademik, dan sivitas kampus dalam membangun masa depan Unhas yang unggul dan berdaya saing global.
Rangkaian pemaparan kertas kerja akan terus berlanjut hingga seluruh zona keilmuan menyampaikan aspirasi dan masukan. Proses ini diharapkan melahirkan pemimpin Unhas yang visioner, inklusif, dan berakar kuat pada nilai-nilai akademik universitas.
(Rizka Fraja / Unhas.TV)