MAKASSAR, UNHAS.TV - Lima korban yang terjebak kerja paksa penipuan online (online scam) di wilayah Hpa Lu, Myamar, mendesak pemerintah untuk segera menyelamatkan mereka. Keluarga tidak bisa menunggu karena korban mendapat ancaman pembunuhan.
Kabar terbaru yang sampai ke keluarga mereka di Indonesia, lima korban tersebut terus mendapat siksaan fisik dan mental.
Salah satunya, Wildan, warga Sukabumi. Wildan meninggalkan Indonesia sejak November 2022 setelah tergiur dengan tawaran bekerja di Taiwan dengan gaji Rp 17 juta.
Keluarga baru menerima kabar Wildan setelah tujuh bulan dan keluarga baru tahu dia ternyata bekerja sebagai penipu online di Myammar, tidak digaji, dan harus membayar tebusan Rp 150 juta.
Dari sejumlah gambar dan video yang berhasil dikirim ke Indonesia, terlihat tubuh WNI yang terjebak di Myammar memar karena siksaan.
"Kakak saya sudah tiga kali dijual di sana. Saya sudah hilang komunikasi berkali-kali dengan kakak karena handphone dan paspor segala macam sudah dirampas," katta Yuli, adik dari Wildan.
>> Baca Selanjutnya