Program

Life After Graduation, Jejak 2 Alumni Unhas Ini Menapaki Dunia Setelah Wisuda

UNHAS.TV - Di antara deretan toga yang berkibar di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin (Unhas), tampak wajah-wajah penuh harap menatap masa depan yang masih samar.

Bagi banyak lulusan, momen wisuda adalah tanda titik, sekaligus koma. Ia bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang bernama hidup pasca kampus—dunia yang menantang, kadang menakutkan, tetapi juga menjanjikan banyak kemungkinan.

Sartika Julia Anugrah, lulusan Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Unhas, adalah satu dari ribuan alumni yang kini menapaki babak baru.

Dalam sebuah wawancara dengan Unhas TV di Fakultas Hukum, Sartika tampil percaya diri dengan senyum optimistis. Tujuannya jelas: dunia kerja. “Saya ingin langsung menerapkan ilmu yang sudah saya pelajari,” ujarnya mantap.




Sartika bukan tanpa persiapan. Ia menyusun langkah sejak sebelum wisuda. Portofolio disusun, CV dirapikan, dan jejaring profesional mulai dibangun.

Baginya, menjadi lulusan saja tidak cukup. Dunia kerja butuh lebih dari sekadar ijazah; ia menuntut keahlian, sikap, dan kesiapan mental. “Penting untuk tahu dulu kita mau ke mana,” katanya.

Sartika mengakui bahwa tantangan itu nyata—persaingan ketat, dinamika industri, dan tekanan untuk cepat sukses.

Namun, bekal yan cukup dari bangku kuliah membuatnya tidak gentar. “Kita sudah punya fondasi. Tinggal bagaimana mengasahnya,” ia menambahkan.

Di sisi lain, Nurvairah Dwi Febrianingsih, lulusan dari Fakultas Hukum Unhas ini, menempuh jalur yang sedikit berbeda.

Jika Sartika ingin segera bekerja, Nurvairah lebih memilih merangkul dua jalan sekaligus: studi lanjut ke jenjang magister dan karier.

“Saya ingin mencoba semua peluang yang tersedia,” katanya, mengutip pesan dosennya: “Hidup itu seperti mengetuk pintu. Kita harus coba satu per satu untuk tahu mana yang terbuka.”

Nurvairah tengah mempersiapkan diri untuk mendaftar beasiswa S2. Di saat yang sama, ia juga aktif mencari pekerjaan yang sejalan dengan minat dan keahliannya.

Tidak mudah, ia akui, tapi penting untuk bersikap fleksibel dan adaptif. “Kadang kita tidak tahu ke mana hidup membawa, tapi selama punya arah dan kemauan belajar, semuanya mungkin,” ucapnya.

Keberanian Menavigasi Ketidakpastian

>> Baca Selanjutnya