News

Mampukah Unhas Menjawab Tuntutan Global melalui Kurikulum yang Disiapkan?




Melalui MKPK, mahasiswa diberi ruang untuk membangun karakter dan keterampilan non-teknis. Misalnya, kegiatan kompetisi mengasah kemampuan berpikir kritis dan kerja sama, keorganisasian melatih kepemimpinan dan komunikasi, pengabdian masyarakat menumbuhkan empati, sedangkan kewirausahaan menajamkan daya tahan dan keberanian mengambil risiko.

Penelitian Gim dkk., (2025) menunjukkan bahwa sinergi interdisiplin dalam pendidikan tinggi, khususnya STEM, mampu meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran. Temuan ini memperkuat argumen bahwa kurikulum yang membuka ruang lintas disiplin, seperti MKPK, memang diperlukan untuk menghadapi masa depan. 

Pengembangan Softskill Mahasiswa 

Unhas terus mengembangkan berbagai program untuk mewadahi pengembangan kompetensi dan meningkatkan prestasi mahasiswa, mulai dari riset, kewirausahaan, kompetisi dan berbagai aktivitas penguatan kompetensi lainnya. Upaya tersebut diwujudkan melalui dua fokus utama, yakni peningkatan prestasi itu sendiri dan penguatan ekosistem pendukungnya.

Mahasiswa Unhas adalah sekumpulan pemuda dengan segudang potensi, dan potensi itu hanya dapat berkembang melalui strategi serta implementasi pembinaan yang konsisten.

Konsep ini berpijak pada keyakinan bahwa hakikat pembelajaran adalah mengawal mahasiswa agar mencapai potensi terbaiknya, bahkan melampaui apa yang mereka sadari atau yakini.

Unhas juga berupaya mendorong tradisi riset bagi mahasiswa. Upaya ini diwujudkan melalui publikasi pada jurnal-jurnal internasional bereputasi. Di tahun 2025 ini, tidak kurang dari 10 artikel telah dipublikasikan oleh mahasiswa S1 Unhas.

Tumbuhnya semangat untuk melakukan riset berkualitas dan publikasi pada jurnal bereputasi tidak timbul begitu saja, melainkan didorong dan diwadahi oleh aneka kebijakan seperti pengakuan artikel ilmiah sebagai tugas akhir bagi mahasiswa penulis pertama untuk artikel yang terbit pada jurnal terindeks SINTA 1 sampai dengan 4, serta artikel dan prosiding terindeks Q3 atau Q4.

Bahkan untuk artikel-artikel yang terbit pada jurnal bereputasi dan terindeks pada Q2 dan Q1 dapat diakui secara berkelompok. Bukan hanya itu, mahasiswa juga mendapatkan penghargaan dalam bentuk uang pembinaan. 

Di level magister dan doktoral, Unhas membuka jalur riset bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi dengan fokus pada karir riset dengan masa studi yang lebih singkat.

Jalur ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk langsung terlibat dalam proyek riset, seperti yang dikembangkan dalam program Thematic Research Group (TRG) Unhas yang melibatkan kolaborasi dengan mitra internasional.

Kebijakan dan strategi ini ditempuh bukan semata untuk mengejar kuantitas publikasi, lebih dari itu, ini komitmen Unhas untuk menyediakan sumber daya unggul yang berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Unhas juga tidak ingin hanya melahirkan lulusan yang bergantung pada dunia kerja yang ada. Unhas berupaya melahirkan lulusan yang akan berperan sebagai penyedia lapangan kerja yang berkontribusi bagi masyarakat. Berbagai sistem pendukung diluncurkan untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

Setiap tahun, sekitar 100 tim memperoleh pendanaan awal untuk mencoba membangun bisnisnya. Selain itu, sejumlah mahasiswa juga dibina dan difasilitasi agar mampu bersaing dalam memperoleh pendanaan dari kementrian maupun institusi/lembaga lainnya. 

Seluruh upaya pembinaan wirausaha mahasiswa Unhas ditujukan untuk melahirkan talenta-talenta wirausaha. Fokus pembinaan diarahkan pada pengembangan sumber daya yang memiliki insting kewirausahaan sehingga kelak mampu memanfaatkan peluang dan mengembangkan ide bisnis menjadi cikal bakal aktivitas wirausaha. 

Hasil dari berbagai program pembinaan intensif dan berkelanjutan mendorong mahasiswa Unhas untuk mencatatkan berbagai capaian membanggakan. Dalam tiga tahun terakhir, mereka secara konsisten hadir, berkompetisi bahkan menyabet berbagai penghargaan dari 8 kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Belmawa.

Puncak pencapaian Unhas dicatatkan pada ajang PIMNAS 37 di Universitas Airlangga Surabaya, Oktober 2024. Untuk pertama kalinya, sepanjang sejarah 37 tahun PIMNAS, sebuah universitas dari Kawasan Timur Indonesia berhasil membawa Piala Adhikarta Kertawidya keluar dari Pulau Jawa.

Tren positif ini masih terus berlanjut, pada pengumuman pendanaan PKM tahun 2025, tim Unhas kembali memuncaki posisi dengan meloloskan 73 tim. Pencapaian di bidang PKM-PIMNAS patut menjadi catatan khusus, mengingat ajang prestisius ini diikuti oleh seluruh universitas terbaik yang ada di tanah air.

Pencapaian prestasi mahasiswa Unhas adalah manifestasi dari sinergi kebijakan, kelembagaan, strategi, serta dedikasi seluruh komponen yang secara konsisten menempatkan pembinaan mahasiswa sebagai prioritas.

Internasionalisasi Program

Unhas juga membuka jalan bagi mahasiswa untuk melampaui batas ruang kelas dengan mengakses kursus daring berskala global. Melalui PPDKM (Perluasan Pembelajaran Daring Kredensial Mikro), mahasiswa Unhas diberi akses untuk mengikuti kursus daring global. 


>> Baca Selanjutnya