Mahasiswa
Pendidikan

Menguak Misteri Nyamuk dan Sampah Bersama Peneliti Stanford di PKKMB FKM Unhas

nyamuk

MAKASSAR, UNHAS.TV — Ratusan mahasiswa baru Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) tampak antusias memenuhi Aula Prof. dr. H. Sirajuddin Beku, S.KM (12/8). Kali ini, Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) FKM Unhas menghadirkan materi yang tidak biasa, sebuah sesi yang membawa mereka melintasi batas-batas negara dan disiplin ilmu.

Adalah Morgan Tarpenning, seorang Fulbright Research Fellow dan Merigan Infectious Disease Fellow dari Stanford University, Amerika Serikat, yang menjadi pusat perhatian. Dengan bahasa yang lugas, Morgan memaparkan hasil penelitiannya di Makassar yang mengungkap hubungan tak terduga antara tumpukan sampah dan ancaman penyakit tular nyamuk seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Zika, dan Chikungunya.

Morgan dan timnya tak hanya mengandalkan metode konvensional. Mereka menggunakan teknologi drone canggih untuk memetakan titik-titik sampah yang berpotensi menjadi "sarang" nyamuk Aedes aegypti. Teknologi ini memungkinkan mereka menjangkau lokasi-lokasi tersembunyi yang luput dari pandangan mata, termasuk ban-ban bekas yang tersangkut di atap bangunan.

“Metode drone ini ternyata 2,4 kali lebih efektif dalam mengidentifikasi ban bekas dibandingkan survei darat. Kami menemukan 22% ban bekas yang sama sekali tidak terlihat dari permukaan tanah,” ungkap Morgan.

Data presisi ini, lanjutnya, sangat krusial. Ini dapat menjadi panduan bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengarahkan sumber daya kesehatan dan program pengelolaan sampah ke titik-titik yang paling berisiko, sehingga upaya pencegahan bisa menjadi lebih tepat sasaran.

Morgan Tarpenning (kiri) sedang menjelaskan bagaimana teknologi drone membantu mengidentifikasi ban bekas yang menjadi sarang nyamuk, sebuah temuan penting dari penelitiannya di Makassar. Sesi ini menjadi bagian dari PKKMB FKM Unhas, yang bertujuan membekali mahasiswa baru dengan wawasan inovatif dan relevan tentang isu kesehatan masyarakat. Kredit: FKM UNHAS.
Morgan Tarpenning (kiri) sedang menjelaskan bagaimana teknologi drone membantu mengidentifikasi ban bekas yang menjadi sarang nyamuk, sebuah temuan penting dari penelitiannya di Makassar. Sesi ini menjadi bagian dari PKKMB FKM Unhas, yang bertujuan membekali mahasiswa baru dengan wawasan inovatif dan relevan tentang isu kesehatan masyarakat. Kredit: FKM UNHAS.


Penelitian ini tidak berhenti pada data visual semata. Pendekatan holistik menjadi kunci. Morgan juga melakukan wawancara mendalam dengan 25 ibu rumah tangga di Kecamatan Tallo. Tujuannya, untuk menyelami langsung persepsi, praktik, dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola sampah di level rumah tangga, baik saat kemarau maupun hujan. Data kualitatif ini dipadukan dengan sekitar 500 data survei dari kolaborasi antara Unhas dan Stanford University.

Di sepanjang sesi, mahasiswa baru FKM Unhas terlihat aktif. Pertanyaan-pertanyaan kritis mengalir, menunjukkan rasa ingin tahu yang besar. Kehadiran Morgan sebagai narasumber internasional tidak hanya memperkaya wawasan mereka tentang masalah kesehatan lingkungan, tetapi juga membuka cakrawala tentang bagaimana teknologi dan penelitian lapangan dapat berpadu menciptakan solusi yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sesi istimewa ini menjadi suplemen berharga dalam PKKMB, memperkuat komitmen FKM Unhas untuk selalu menghadirkan pembelajaran yang relevan, inovatif, dan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.(*)