MAKASSAR, UNHAS.TV - Di tengah meningkatnya pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan sintetis, khususnya plastik, Tim Riset Grup (TRG) Natural Fiber Technology (NafTech) Universitas Hasanuddin (Unhas) terus menghadirkan inovasi material berbasis alam.
Ketua NafTech Prof Dr Ir Zulkifli Djafar MT menekankan pentingnya peralihan dari material sintetis menuju serat alam yang lebih ramah lingkungan.
Menurut Prof Zulkifli, ketergantungan dunia pada plastik menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran.
"Plastik membutuhkan puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai. Kita harus beralih ke serat alam karena limbah plastik sangat mencemari dan sulit didaur ulang. Alam sebenarnya sudah menyediakan bahan baku, sementara material sintetis justru banyak kita impor," ujarnya dalam program Unhas Speak Up, Senin (17/11/25).
Dorongan inovasi di Unhas semakin kuat setelah Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc menginstruksikan seluruh laboratorium untuk menciptakan terobosan baru yang kemudian melahirkan TRG termasuk NafTech.
Salah satu inovasi terbaru yang dikembangkan adalah bambu tahan api, yang saat ini tengah memasuki tahap pendanaan untuk produksi. "Inovasi ini penting untuk menahan risiko ketika terjadi kebakaran. Penelitiannya sudah dilakukan, tinggal diaplikasikan," kata Prof Zulkifli.




-300x201.webp)



