MAKASSAR, UNHAS.TV - Memasuki hari ketujuh penutupan pemerintah (shutdown) Amerika Serikat, sejumlah kekacauan makin sering terjadi di sejumlah sektor karena mereka yang seharusnya bertugas, lebih memilih tinggal di rumah daripada bekerja tanpa gaji.
Hal terbaru di Bandara Internasional O'Hare Chicago. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) memperingatkan bahwa tidak akan ada cukup orang untuk bertugas mengendalikan lalu lintas udara di menara Bandara Internasional O'Hare Chicago pada Selasa malam.
Selain di Chicago, hal serupa juga di Nashville, Houston, Newark, Las Vegas, Boston, Atlanta, Philadelphia, dan Dallas. Begitu banyak petugas pengendali tinggal di rumah sehingga fasilitas yang memandu pesawat masuk dan keluar bandara tersebut ditutup.
Dua bandara utama Houston, Bandara Hobby dan Bandara Interkontinental George Bush, diperkirakan akan mengalami penundaan penerbangan karena kekurangan staf.
Bandara Internasional O'Hare Chicago diperkirakan tidak akan memiliki seluruh petugas pengendali lalu lintas udara di menara pengawas lalu lintas udara selama sembilan jam pada Selasa malam. Bandara ini merupakan salah satu bandara tersibuk di negara ini, dengan lebih dari 1.000 penerbangan per hari. Rata-rata, penundaan penerbangan menuju O'Hare pada Selasa malam mencapai 41 menit.
Masalah penerbangan, hanya seminggu setelah penutupan, muncul ketika Menteri Perhubungan Sean Duffy mengatakan semakin banyak petugas pengatur lalu lintas udara yang tidak masuk kerja karena sakit. Seperti petugas Administrasi Keamanan Transportasi, petugas pengatur lalu lintas udara dianggap sebagai pegawai penting dan harus tetap bekerja meskipun pemerintah sedang kekurangan dana.
Aksi kerja terorganisir seperti mogok kerja atau cuti sakit dilarang oleh hukum federal, tetapi karena staf pengatur lalu lintas udara sangat terbatas, sejumlah kecil pegawai yang mengambil cuti tanpa jadwal dapat menyebabkan masalah.(*)