MAKASSAR, UNHAS.TV- Kecerdasan buatan meniru perilaku Baba Vanga, peramal terkenal Bulgaria, dan memprediksi sejumlah peristiwa di tahun 2025.
Surat kabar
Inggris The Sun, minggu lalu, melaporkan bahwa dengan melatih kecerdasan buatan
untuk meniru perilaku Baba Vanga, peramal terkenal asal Bulgaria, teknologi ini
diminta untuk memprediksi sejumlah peristiwa di tahun baru 2025.
Berdasarkan
pelatihan ini, kecerdasan buatan memperkirakan bahwa Donald Trump, Presiden
Terpilih Amerika Serikat tahun 2025, akan menghadapi serangkaian konflik hukum
dan kekhawatiran terkait kesehatannya.
Pada sebuah prediksi versi virtual disebutkan bahwa hasil dari salah satu kasus pengadilan besar yang melibatkan Trump akan memicu gelombang perpecahan di seluruh Amerika Serikat, bahkan mungkin di dunia.
Selain itu, Trump mungkin akan memulai langkah untuk membangun kerajaan media sendiri pada tahun mendatang guna mendekatkan dirinya kepada para pengikutnya di seluruh dunia. Karena itu, Trump sedang memperkuat hubungannya dengan Elon Musk, CEO perusahaan 'X' (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Kecerdasan
buatan yang meniru prediksi Baba Vanga juga menyebut bahwa Trump akan dilantik
pada Januari 2025, namun kemungkinan besar akan menghadapi masalah kesehatan
yang membuatnya absen dari sorotan publik untuk sementara waktu. Meski begitu,
diperkirakan ia akan mampu mengatasi tantangan tersebut.
Selain prediksi
tentang Trump, kecerdasan buatan ini juga memproyeksikan bahwa Perdana Menteri
Inggris, Keir Starmer, akan menghadapi tahun yang penuh tantangan, sementara
tahun 2025 akan menjadi tahun yang baik bagi tim nasional sepak bola Inggris.
Perlu diketahui
bahwa Baba Vanga, yang lahir pada tahun 1911, sebelum kematiannya sempat
membuat sejumlah prediksi akurat. Salah satunya, pada tahun 1989, ia menulis
bahwa “Amerika Serikat akan diserang,” yang ternyata menjadi kenyataan pada
peristiwa 11 September 2001. Prediksi ini memunculkan tanda tanya besar di
benak masyarakat dunia tentang apa yang oleh sebagian orang disebut sebagai “kemampuan
supranatural” wanita tersebut.
Baba Vanga juga menyebut bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang dipenuhi gempa bumi di berbagai belahan dunia.
Peramal asal Bulgaria ini dengan nama asli Vangeliya Pandeva Gushterova, yang meninggal pada tahun 1996, mendapatkan ketenaran karena prediksi-prediksinya yang dianggap tepat.
Ramalan konflik besar di Eropa tahun 2025. (Foto: Istimewa)
Ramalan Baba Vanga untuk Tahun 2025
Perang yang
Menghancurkan di Eropa
Baba Vanga
memprediksi bahwa sebuah konflik besar di Eropa, yang belum dapat dipastikan
bentuknya, akan terjadi dan menyebabkan kehancuran besar yang dapat memusnahkan
populasi di benua tersebut.
Peningkatan
Pengaruh Rusia
Baba Vanga juga
memprediksi bahwa Vladimir Putin akan semakin besar kekuasannya dan berpengaruh
kuat sebagai pemimpin kaliber dunia.
Bencana Alam
Tahun 2025 diperkirakan akan menyaksikan
berbagai bencana alam yang dahsyat, termasuk letusan gunung berapi yang selama
ini tidak aktif dan banjir besar yang menghancurkan.
Peramal asal Bulgaria ini secara khusus
meramalkan terjadinya gempa bumi di sepanjang pantai barat Amerika Serikat.
Menurut klaim yang ada, ia menyatakan bahwa peristiwa ini akan menyebabkan
banyak korban jiwa serta pengungsian besar-besaran.
Kemajuan Ilmiah
Namun, tidak
semua prediksi bersifat bencana. Baba Vanga juga meramalkan bahwa para ilmuwan
akan mencapai kemajuan signifikan dalam teknologi organ yang dikembangkan di
laboratorium, yang akan merevolusi transplantasi organ.
Selain itu, ia
memprediksi akan ada terobosan dalam pengobatan kanker pada tahun 2025, bahkan
kemungkinan adanya metode penyembuhan.(*)