Nasional

Pro-Kontra Operasi Bajaj di Makassar, Sudah Efisienkah?

MAKASSAR, UNHAS.TV - Bajaj turut meramaikan lalu lintas kota Makassar dalam beberapa bulan terakhir. Bersamaan dengan fakta tersebut, pro kontra di kalangan masyarakat pun hadir.

Apakah pengoperasian transportasi roda tiga ini terbukti mampu meningkatkan perekonomian masyarakat? Atau justru hanya akan menambah polusi serta kepadatan lalu lintas?

Dalam beberapa bulan terakhir, bajaj menjadi salah satu moda transportasi yang banyak diminati masyarakat khususnya di kota Makassar.

Menggandeng aplikasi transportasi online Maxride, pendatang baru dalam jejeran transportasi online ini menjadi pilihan sebagian masyarakat, karena tarifnya yang dianggap lebih ekonomis.

Bajaj juga telah mengantongi berbagai perizinan untuk beroperasi sebagai unit kendaraan di jalan raya. Mulai dari sertifikat registrasi uji tipe dari kementerian perhubungan, hingga perizinan dari kementerian perindustrian yang berkaitan dengan perakitan dan pabrik produksi bajaj di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

Dari segi ekonomi, kehadiran bajaj turut membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Salah satu driver bajaj yang disebut mitra maxride, Irawan mengaku terbantu secara ekonomi.

"Dengan adanya aplikasi yang menawarkan jasa transportasi bajaj ini. Ia mengaku jika pendapatannya mengalami peningkatan drastis saat musim penghujan tiba," kata Irawan.

Kendati demikian, tak dapat dipungkiri jika juga menuai pro dan kontra. Disamping dapat menjadi lapangan pekerjaan baru yang tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat.

Di sisi lain, bajaj juga memiliki dampak terhadap lingkungan serta kepadatan jalan raya. Hal tersebut diungkapkan oleh ahli transportasi Universitas Hasanuddin, Prof Ir Sakti Adji Adisasmita MSi MEngSc PhD IPU Asean Eng.

BACA SELANJUTNYA

>> Baca Selanjutnya