Watch Unhas TV Live
Watch Unhas TV Live
Opini

OPINI: Ramadan dan Derita Muslim Palestina

Darmadi Tariah09 Mar, 2024

Oleh: Rahmat (Mahasiswa Sastra Arab Unhas)

Tidak terasa bulan Ramadan tinggal beberapa hari lagi. Bagi seorang mukmin, bulan Ramadan adalah bulan yang paling dinantikan, dan bulan yang paling didamba-dambakan. Kerinduan yang begitu membuat hati ingin segera berjumpa, meskipun baru menyebut namanya saja. Bukan hanya karena suasananya berbeda dengan bulan-bulan yang lain, akan tetapi Allah SWT telah menitipkan berbagai keistimewaan yang tiada tara di bulan suci Ramadan.

Alhamdulillah ‘Ala kulli haal, di tengah semua kepenatan, kegundahan, dan kesedihan, momentum bulan Ramadan bagi kita adalah hal yang menjadi tempat segudang kebahagiaan dan ketenangan. Umat Islam di seluruh dunia, khususnya kita yang berada di Indonesia masih bisa merasakan bagaimana segarnya menarik napas, berkontemplasi, dan menikmati semarak Ramadan yang sudah menjadi kebiasaan di setiap tahunnya.

Namun, berbanding terbalik bagi sebagian saudara muslim kita, khususnya yang ada di Palestina. Mereka harus menjalani momentum bulan suci Ramadan dengan penderitaan yang sangat luar biasa. Kekejaman dan kezaliman yang dilakukan oleh orang-orang Zionis benar-benar di luar nalar manusia. Bagaimana tidak, anak-anak, ibu hamil, hingga lansia mereka bunuh dengan sangat keji, sungguh pembantaian yang membuat kita berfikir bahwa tindakan seperti ini lebih keji daripada perilaku binatang.

Bagi saudara-saudara kita yang ada di Palestina, waktu adalah anugerah bagi mereka, bisa dibayangkan, dalam hitungan detik saja, mereka bisa kehilangan nyawa, dalam hitungan beberapa bulan, sudah puluhan ribu nyawa tak berdosa hilang begitu saja, sedangkan puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka tanpa mendapatkan perawatan yang selayaknya.

Tidak hanya demikian, saat ini muslim Palestina tengah mengalami krisis pangan yang luar biasa, disebabkan bantuan pangan yang dikirimkan oleh negara-negara yang berempati diblokir oleh Zionis Israel, bahkan beberapa truk bantuan dihancurkan diperbatasan oleh tentara Zionis laknatullah. Akibatnya ada sekitar 2,3 juta warga Gaza mengalami krisis pangan, baik krisis, darurat, ataupun bencana (The New Arab, 20-2-2024), bahkan orang-orang, khususnya di bagian utara Gaza, memakan rumput liar, dan pakan ternak disebabkan karena pasokan makanan yang sudah habis.

HALAMAN BERIKUTNYA–>

1 2