Terkini
Unhas Speak Up

Teknik Unhas Kembangkan Rompi Antipeluru dengan Material Lebih Ringan dan Tahan Peluru 9 mm

Namun demikian, lanjut Syahid, perlu diperhatikan dalam membuat rompi antipeluru, terlepas dari jenisnya, hanya dapat digunakan sekali setelah terkena tembakan, sesuai dengan prosedur pemakaian standar.

"Selain itu, rompi yang terendam air juga memerlukan perawatan khusus," jelas Syahid yang lulusan doktor Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Unhas juga telah memulai kerja sama dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) untuk pengujian lebih lanjut.



ROMPI ANTIPELURU. Ketua Departemen Teknik Mesin Unhas Dr Muhammad Syahid ST MT (kanan) didampingi Dosen Teknik Mesin Rudi ST MT menjelaskan rompi antipeluru ciptaan mereka kepada Unhas.TV, Kamis (12/9/2024). (dok unhas.tv)


Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) adalah satuan elit TNI Angkatan Darat (AD) yang bertugas menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia

"Kami telah melakukan simulasi dan pencetakan rompi. Ke depan, masih diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk mencapai kualifikasi pertahanan," kata Syahid.

"Pengembangan yang membutuhkan kemampuan menahan peluru kaliber 12 mm. Namun, untuk kebutuhan kepolisian, rompi ini sudah mungkin bisa dimanfaatkan," ujar Pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Se Indonesia (ICMI) Orwil Sulawesi Selatan.

Selain itu, Fakultas Teknik Unhas juga telah berdiskusi dengan Ikatan Alumni Teknik (Ikatek) Unhas untuk penelitian lanjutan, dengan tujuan hilirisasi produk ini ke tahap produksi massal.

"Penelitian ini masih terus kami kembangkan dan saat ini tengah dijajaki untuk penelitian lebih lanjut," pungkas pemegang gelar magister teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. (*)


(Tia Rahmatia/Unhas.TV)