MAKASSAR, UNHAS.TV - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Universitas Hasanuddin kembali menggelar ajang Lomba Seni Tari Kreasi Tradisional (LOSARI) 2025, setelah dua tahun vakum.
Bertempat di Baruga Andi Pangerang Pettarani, kampus Unhas Tamalanrea, kegiatan ini berlangsung meriah pada Minggu, 15 Juni 2025 dan sekaligus menjadi perayaan ulang tahun ke-16 UKM Seni Tari Unhas.
Dengan mengusung tema “Menjaga Tradisi melalui Kreativitas untuk Menyatukan Generasi”, LOSARI 2025 menghadirkan 18 peserta dari berbagai SMA dan sederajat se-Sulawesi Selatan dan Barat.
Delapan tim terbaik berhasil melaju ke babak grand final, yaitu: SMAN 8 Wajo, SMAN 1 Polewali, SMAN 4 Enrekang, SMAN 1 Palopo, SMAN 4 Luwu Utara, SMAN 2 Polewali, Ulya As’adiyah Babussalam Arrahmah (Tim A), dan SMAN 1 Takalar.
Kegiatan ini bukan sekadar lomba, melainkan juga menjadi panggung ekspresi budaya yang bertujuan menumbuhkan minat dan bakat generasi muda dalam melestarikan seni tari tradisional.
Pembina UKM Seni Tari Unhas, Dr. Eddyman Waliman Ferial, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan LOSARI tahun ini.
“LOSARI hari ini sangat mengesankan. Ini adalah edisi keempat sekaligus momen ulang tahun ke-16 UKM Seni Tari Unhas," ujar Eddyman.
"Ajang ini menjadi wadah penting untuk menghimpun talenta seni pelajar SMA se-Sulselbar. Ke depan, kami berharap LOSARI dapat meningkat menjadi event tingkat nasional, dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.
Eddyman juga menambahkan bahwa seni tari tak hanya soal estetika gerakan, tetapi juga bagian dari kontribusi budaya yang membawa harum nama bangsa dan kampus.
Grand final LOSARI 2025 menampilkan delapan tarian memukau dari finalis serta dua pertunjukan dari UKM Seni Tari Unhas sebagai pembuka dan penutup acara.
Ratusan penonton memenuhi Baruga, termasuk mahasiswa, dosen, serta para pendukung tim yang datang dari berbagai daerah.
LOSARI 2025 menegaskan komitmen UKM Seni Tari Unhas dalam menjaga warisan budaya melalui generasi muda. Dengan semangat tradisi dan kreativitas, ajang ini terus menjadi ruang temu budaya yang menyatukan pelajar lintas daerah.
(Zahra Tsabitha Sucheng / Zulkarnain Jumar Taufik / Unhas.TV)