Kesehatan

Unhas Tampil di HAI Fest, Bawa Inovasi untuk Penderita Stroke

MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin (Unhas) turut berpartisipasi pada ajang bergengsi Health Innovation Festival (HAI Fest) di Jakarta Convention Center, Jakarta, 7-9 November 2024.

Festival inovasi kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini bertema  "Leveraging Local Resources: From Nature Nurture The Future".

Tema ini dipilih sebagai bentuk penegasan pemerintah untuk membangun sistem ketahanan kesehatan nasional dengan mendorong industri kesehatan dalam negeri.

Festival ini adalah ajang pertemuan para inovator Indonesia, khususnya dari kampus, dengan industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

HAI Fest dibuka resmi oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pratikno.

Budi Gunadi Sadikin menegaskan, industri alat kesehatan dalam negeri diperkirakan akan mengalami pertumbuhan hingga dua kali lipat dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, seiring banyaknya inovasi yang terus dikembangkan oleh berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi. Selain itu, karena akan terjadi peningkatan belanja kesehatan.

Pada kegiatan itu, Universitas Hasanuddin memperkenalkan Hand Exoskeleton for Post-Stroke Rehabilitation, yaitu alat alat kesehatan yang dikembangkan Dr Eng Andi Amijoyo ST MSc, dosen Teknik Mesin Universitas Hasanuddin. 

Alat ini dirancang untuk membantu rehabilitasi motorik pada pasien pasca-stroke dengan menggunakan teknologi exoskeleton yang mendukung pergerakan tangan. 

Teknologi ini, diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan motorik pasien, memberikan harapan baru bagi banyak penderita stroke.

Hand Exoskeleton for Post-Stroke Rehabilitation menjadi salah satu produk unggulan yang diundang untuk berpartisipasi dalam pameran inovasi alat kesehatan di HAI Fest. 

Keikutsertaan alat ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi, seperti Universitas Hasanuddin, turut berperan aktif dalam pengembangan teknologi medis yang relevan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia.

Dr Andi Amijoyo mengungkapkan, pihaknya sedang dalam proses pengembangan lebih lanjut untuk alat ini agar dapat diproduksi secara masal dan dipasarkan di pasar dalam negeri.

Hal ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk alat kesehatan buatan Indonesia, yang selama ini masih bergantung pada impor.

HAI Fest juga menjadi platform yang penting bagi inovator alat kesehatan untuk mendapatkan dukungan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan besar di industri alat kesehatan. Kementerian Kesehatan berharap kegiatan ini dapat mempercepat transformasi sektor kesehatan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki.(*)