MAKASSAR, UNHAS.TV - Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan berharap perayaan Cap Go Meh Imlek 2576 di Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun ini tidak hanya menjadi momentum spiritual masyarakat Tionghoa, tetapi juga simbol keberagaman melalui keterlibatan lintas agama dan budaya.
Wakil Ketua III Walubi Sulsel Mikel Darmaji menyebutkan, perayaan Cap Go Meh Imlek 2576 kali ini dirangkaikan dengan prosesi sakral arak-arakan Dewa yang terakhir kali digelar sebelas tahun lalu.
"Arak-arakan digelar pada Minggu, 2 Februari 2025 di Kota Makassar. Prosesi akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok lintas agama," kata Mikel usai pengurus Walubi Sulsel yang dipimpin Henry Sumitomo bertemu dengan Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Senin (20/1/2025).
Pada pertemuan itu, pengurus Walubi Sulsel mengundang secara khusus kepada Prof Fadjry Djufry ikut ikut hadir.
PENGURUS Walubi Sulsel bertemu dengan Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry
"Tentunya kami sangat mengharapkan kehadiran Bapak Pj Gubernur supaya dapat menyaksikan bagaimana keberagaman menjadi kekuatan kita," tambahnya.
Mikel melanjutkan, prosesi arak-arakan dimulai pada pukul 13:00 Wita melalui rute Jl Sulawesi, Jl Sangir, Jl dr Wahidin Sudirohusodo, Jl. Ahmad Yani, dan Jl. Sulawesi.
Prosesi ini juga melibatkan kelompok marching band dari Angkatan Laut, Angkatan Darat, serta barisan Bhinneka Tunggal Ika.
Prosesi arak-arakan Dewa melibatkan 12 klenteng dan sekitar lima ribu peserta. Proses ini dinilai memiliki tujuan spiritual yaitu memberkati Kota Makassar agar tetap damai, aman, dan sejahtera. "Masyarakat Tionghoa mendoakan kehidupan masyarakat tetap tertib dan Makassar terus menjadi kota yang nyaman untuk semua," imbuhnya.
Cap Go Meh adalah perayaan 15 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek yang pada tahun ini jatuh pada 12 Februari 2025 atau 15 hari setelah Tahun Baru Imlek tanggal 29 Januari 2025.(*)