Demi meredam mahasiswa, Solihin GP mengajak mahasiswa untuk ikut menyalurkan beras ke berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Puncaknya, sejumlah tokoh mahasiswa ditawari bergabung ke Komando Logistik Daerah Sulawesi Selatan yang kelak berubah nama menjadi Badan Urusan Logistik (Bulog).
Jusuf Kalla, Aksa Mahmud, Alwi Hamu, dan Occing menolak atas saran dari Haji Kalla. Kata Haji Kalla, jika mereka bergabung, itu artinya jadi pegawai negeri.
Haji Kalla mengingatkan, kalau memang mau kaya, jangan bergabung. Sebab, kalau mereka kaya, orang menduga mereka korupsi. Haji Kalla memberi tawaran kepada mereka untuk jadi pengusaha. Haji Kalla siap menjadi mentor untuk mereka.
Mereka setuju dengan pendapat Haji Kalla. Kesepakatan pun telah dibuat. Jusuf Kalla, Aksa Mahmud, dan Syarifuddin Husain menolak tawaran Solihin GP.
Hanya Rafiuddin Hamarung yang menerima tawaran itu. Rafiuddin kemudian menjadi Kepala Staf Komando Logistik Daerah Sulawesi Selatan.
>> Baca Selanjutnya