Kesehatan
Unhas Speak Up

Jadi Pusat Pendidikan Sp-2 Bedah Mulut dan Maksilofasial, Ini 4 Strategi RSGMP Unhas?




Direktur RSGMP Unhas drg Andi Tajrin MKes SpBMM SubspCOM(K)


Sebagai upaya menjalankan peran sosial serta fungsi promotif dan preventif sebagai rumah sakit pendidikan, RSGMP Unhas meluncurkan program inovatif bertajuk “Mahasiswa Unhas Bebas Penyakit Gigi dan Mulut”.

Lewat program ini, seluruh mahasiswa Unhas dari berbagai fakultas berkesempatan mendapatkan layanan pemeriksaan dan perawatan gigi secara cuma-cuma.

“Di luar pasien mahasiswa profesi, kita juga sudah melakukan pemeriksaan pasien sekitar 300 orang per hari untuk keadaan gigi dan mulut. Itu terdiri dari rawat jalan maupun operasi,” terang dokter Tajrin. 

Program ini menjadi bentuk nyata kontribusi RSGMP Unhas terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesehatan mahasiswa Unhas, sekaligus menjadi sumber pembelajaran klinis yang relevan, kontekstual, dan berbasis kebutuhan riil.

“Mereka harus memanfaatkan program ini selama menjadi mahasiswa karena kami selalu menunggu mereka,” tuturnya. 

4. Variasi Kasus yang Lengkap untuk Pendidikan Spesialis

Salah satu keunggulan utama RSGMP Unhas yang mendapat apresiasi dari tim asesor LAM-PTKes adalah kelengkapan serta keberagaman kasus klinis yang tersedia.

Berdasarkan data dan dokumentasi klinis, RSGMP Unhas secara konsisten menangani seluruh spektrum kasus subspesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial.

Kesiapan ini menjadi jaminan akademik bahwa peserta didik akan memperoleh paparan langsung terhadap berbagai jenis kasus yang sesuai dengan standar kompetensi Sp-2, sehingga proses pendidikan dapat berlangsung secara menyeluruh, terarah, dan relevan dengan kebutuhan layanan.

“Mari mendukung RSGMP Unhas menjadi yang terbaik di Indonesia dengan tetap membawa nama Unhas lebih besar”, harap Direktur RSGMP Unhas itu. (*)

(Zulkarnaen Jumar Taufik / Unhas.TV)