Adapun sejarah kedua, ini adalah gelar yang ke-16 Argentina di pentas Copa. Capaian tersebut melampaui gelar Uruguay yang sebelumnya sama-sama Argentina sebanyak 15 kali juara.
Kini Argentina menjadi timnas yang paling dominan dalam sejarah panjang turnamen tertua di Amerika Selatan tersebut.
Dan kesuksesan itu hadir di saat Lionel Messi menjadi kapten tim. Messi menjadi satu-satunya pemain dengan ban kapten dalam raihan tropi ke-16 dan tiga prestasi membanggakan tersebut.
Kegagalan di awal karier, salah satunya sempat gagal di final Piala Dunia 2014 dari Jerman akhirnya terbayar meski Messi harus menunggu selama 13 tahun.
Trofi level internasional kini bukan lagi sesuatu yang tabu bagi sang megabintang.
Messi menangis tersedu-sedu saat dia duduk di bangku cadangan - namun rekan senegaranya menangis bahagia pada akhirnya saat mereka mempertahankan mahkota Copa America.
Lionel Messi mengangkat trofi Copa America kedua berturut-turut meski sempat menangis selama pertandingan.
Dan sosok lain di balik kesuksesan Argentina adalah pelatih Lionel Scaloni. Di tangannya, Argentina mampu meraih 2 Copa America dan 1 Piala Dunia dalam empat tahun.
Harapannya kini, Argentina bisa melanjutkan kiprah menawannya 2 tahun ke depan di Piala Dunia 2026.
Satu lagi, Lionel Messi diharapkan tidak mengalami cedera parah, karena terpaksa keluar lapangan pada babak kedua karena pergelangan kaki bengkak dalam pertandingan.
Laga Ditunda 80 Menit
>> Baca Selanjutnya