Internasional
Pendidikan

Kolaborasi Riset FIB Unhas dan Universitas Toyo, Jepang Ungkap Peran Pekerja Migran Indonesia


Menjelajahi denyut nadi pemulihan Kesennuma. Rudy Yusuf, dosen Sastra Jepang FIB Unhas, dalam momen wawancara mendalam deengan pekerja migran Indonesia dari perusahaan Miyako Toyo. Interaksi langsung ini menjadi bagian vital dari penelitian tentang peran pekerja migran dalam rekonstruksi pasca-bencana dan integrasi sosial di Prefektur Miyagi, Jepang. Kredit: Rudy Yusuf.
Menjelajahi denyut nadi pemulihan Kesennuma. Rudy Yusuf, dosen Sastra Jepang FIB Unhas, dalam momen wawancara mendalam deengan pekerja migran Indonesia dari perusahaan Miyako Toyo. Interaksi langsung ini menjadi bagian vital dari penelitian tentang peran pekerja migran dalam rekonstruksi pasca-bencana dan integrasi sosial di Prefektur Miyagi, Jepang. Kredit: Rudy Yusuf.


FIB Unhas dalam Simfoni Riset Global

FIB Unhas diwakili oleh Rudy Yusuf, seorang dosen Sastra Jepang yang saat ini mengemban tugas sebagai dosen tamu Bahasa Indonesia di Fakultas Studi Kebijakan Universitas Chuo, Tokyo. Kehadiran Rudy Yusuf dalam tim riset ini sangat relevan. Penelitian S2-nya yang mendalami antropologi maritim dan pekerja migran dalam konteks hubungan Indonesia-Jepang, sangat selaras dengan tema besar proyek ini. Bahkan, objek penelitian Rudy Sensei (sapaan akrabnya), Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, juga baru-baru ini dilanda gempa bumi besar pada 1 Januari 2024, menambah kedalaman perspektifnya.

Selama tiga hari observasi awal, tim riset yang juga melibatkan satu asisten dosen dan lima mahasiswa Jepang yang sedang belajar bahasa dan budaya Indonesia, melakukan kunjungan langsung. Salah satu kunjungan penting adalah ke Abecho Company, sebuah perusahaan lokal yang menjadi rumah bagi 48 pekerja Indonesia. Diskusi juga dilakukan dengan beberapa pekerja Indonesia dari berbagai perusahaan lokal di bidang produksi makanan olahan laut, menggali pengalaman dan kontribusi mereka dalam denyut nadi ekonomi Kesennuma.

Kemeriahan
Kemeriahan "Parade Indonesia" di Festival Minato Kesennuma! Para pekerja migran Indonesia tampil memukau dengan beragam pakaian adat daerah, menjadi bukti nyata jalinan budaya dan integrasi sosial yang diinisiasi oleh penelitian FIB Unhas-Toyo University. Festival ini tak hanya wujud syukur, tapi juga jembatan persahabatan Indonesia-Jepang di tengah upaya pemulihan Kesennuma pasca-bencana. Kredit: ANTARA/HO-KBRI Tokyo/am.


Festival Minato Matsuri: Jembatan Budaya dan Syukur

Salah satu penemuan paling menarik di Kesennuma adalah Minato Matsuri atau Festival Pelabuhan, sebuah perayaan tahunan yang rutin diadakan di awal Agustus. Festival ini adalah wujud rasa syukur masyarakat dan harapan akan hasil yang lebih baik di masa depan. Yang lebih istimewa, sejak beberapa tahun terakhir, Minato Matsuri diramaikan dengan "Parade Indonesia", menampilkan pekerja migran Indonesia dalam balutan pakaian adat dari berbagai daerah di tanah air.

Inisiatif ini datang langsung dari Prof. Nagatsu, yang melihat potensi besar dalam melibatkan pekerja migran Indonesia ini dalam acara komunal, mempererat tali silaturahmi dan memupuk integrasi sosial. Kunjungan tim riset kali ini juga menjadi bagian dari persiapan untuk partisipasi dalam festival tersebut, memperkuat jembatan budaya antara dua negara.

>> Baca Selanjutnya