Opini

Pelajaran Filsafat Menuju Indonesia Emas 2045




“Filsafat untuk Anak” memiliki tujuan kognitif yang jelas. Ini memaksa pikiran untuk bertindak. Hal ini dilakukan melalui tantangan, pemikiran berprinsip dan interaksi terstruktur. Selain itu, program ini juga memiliki tujuan sosial, yaitu mengajarkan proses pengambilan keputusan yang demokratis. Program ini mempunyai kontribusi yang pasti dalam menumbuhkan partisipasi rutin dan menumbuhkan kesadaran diri individu (Heins; 2016).


Jika kita melibatkan pikiran anak dalam topik filosofis, kita dapat mengembangkan cara berpikirnya. Jika kita menghubungkan keingintahuan alami anak-anak dan keinginan mereka untuk mengetahui dunia dengan filsafat, kita dapat mengubah anak-anak menjadi pemikir yang lebih kritis, fleksibel dan efektif.



Manfaat Mengajarkan Filsafat kepada Anak-Anak

Menurut penelitian, filsafat adalah cara terbaik untuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan berbicara anak. Karena membantu mereka untuk mengungkapkan ide dan kesannya dengan jelas dan ringkas. Ini juga membantu memperkuat perkembangan bahasa anak-anak.


Berbicara dengan jelas dan menjelaskan apa yang mereka pikirkan memerlukan latihan, sama seperti keterampilan lainnya, dan filsafat memberi anak peluang besar untuk mengembangkan keterampilan ini.


Kelas filsafat ini sangat berguna bagi anak-anak yang mempunyai masalah bicara. Karena filsafat dapat membantu mereka membangun kepercayaan diri dalam berbicara. Di kelas filsafat untuk anak-anak, siswa didorong untuk mempelajari keterampilan mendengarkan yang baik, menanggapi apa yang dikatakan orang lain, bersedia mencoba mendukung gagasan mereka dengan alasan yang sah, dan mengembangkan serta menyempurnakan pemikiran mereka sendiri. Singkatnya, kelas filsafat dirancang untuk meningkatkan potensi rasionalitas anak.



Pengembangan Karakter

Mengajarkan filsafat kepada anak-anak memperkuat rasa empati dan keterampilan sosial dan komunikasi mereka, serta mendorong budaya hormat dan toleransi.


Filsafat mengembangkan kemampuan kognitif anak, keterampilan penalaran kritis, serta perkembangan emosional dan sosial. Dengan berlatih dan berbagi ide-ide yang berbeda dan belajar bagaimana untuk tidak setuju satu sama lain dengan cara yang logis, anak-anak lebih memahami nilai dari sudut pandang yang berbeda pada topik yang berbeda.


Mengajarkan filsafat kepada anak-anak berupaya membantu siswa memperkuat kapasitas kognitif mereka untuk mengubah kebiasaan intelektual, emosional dan praktis melalui pemikiran dan logika. Selain itu, sifat egaliter filosofi anak, komitmen terhadap sudut pandang yang berbeda, dan penekanan pada nilai yang melekat pada semua peserta efektif dalam menumbuhkan empati dan perilaku prososial sebagai landasan yang diperlukan untuk pendidikan nilai.



Filsafat juga merupakan alat yang ampuh untuk membantu anak-anak memikirkan pemikiran mereka sendiri. Filsafat mengajarkan anak untuk berpikir tentang cara mereka belajar. Keterampilan yang dipelajari di kelas filsafat secara alami muncul di seluruh kurikulum anak.



>> Baca Selanjutnya