Kesehatan

Penderita Diabetes, Lebih Baik Makan Nasi Panas atau Nasi Dingin?

NASI - Nasi putih, ilustrasi. (foto: Pexels)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Hampir semua orang Indonesia makan nasi. Sebagian besar di antara mereka yang yang berprinsip, "beluk kenyang kalau belum makan nasi.

Ada yang lebih suka nasi panas, ada pula yang dingin, dengan beragam lauknya. Yang memimilih nasi panas, punya alasan. Begitu pula yang memilih nasi dingin.

Mereka yang memilih nasi dingin percaya bahwa nasi yang baru dimasak bisa menaikkan kadar gula darah. Benarkah demikian?

Menurut ahli gizi Universitas Hasanuddin, DR dr Anna Khuzaimah MKes, nasi panas memang memiliki kandungan glukoas yang lebih tinggi karena di dalamnya terdapat zat yang mudah dicerna.

Dengan kata lain, nasi panas cenderung memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah (glukosa).

GI diukur dengan skala 0 sampai 100. Nilai yang tinggi menandakan makanan tersebut lebih cepat meningkatkan kadar gula darah.

Adapun nasi dingin memiliki zat pati resisten yang tinggi sehingga proses pencernaan lebih lambat dan membuat lebih kenyang serta lebih aman digunakan oleh pasien diabetes.

Nasi dingin yang dimaksud yakni nasi yang telah dibekukan dalam kulkas sekitar 12 jam, lalu dihangatkan sebelum dikonsumsi dengan lauknya. Jika kurang dari waktu tersebut akan memberikan dampak penurunan kadar gula darah.

Menurut dokter Anna, nasi dingin dengan pembekuan dan nasi panas tanpa pembekuan memiliki kadar kaori yang sama. Namun yang berbeda adalah pada nasi panas tanpa pembekkuan, memiliki zat pati atau karbohidrat yang mudah menjadi glukosa. Inilah sebab mengapa nasi panas memiliki Indeks Glikemik tinggi.

Pada nasi dingin yang dibekukan, zat pati (karbohidrat) sulit dicerna melalui sehingga mengurangi jumlah karbohidrat yang diserap oleh ususu yang kemudian diubah menjadi asam propionat. Inilah sebab nasi yang dibekukan tidak memicu peningkatan glukosa yang pada tubuh.

Dokter Anna punya saran agar menambahkan minyak kelapa saat menanak nasi sebab minyak kelapa dapat membuat zat pati sulit dicerna sehingga kadar guula dalam darah tetap bisa dijaga.

Zulkarnaen dan Andi Muhammad Syafrizal (Unhas TV)