
Ketua Umum PSM Unhas Periode 2025-2026 Farhan Arya Dirga. (dok unhas.tv)
Dua mahasiswa ini, Farhan dan Ihwan, mewakili dua sisi perjalanan yang saling melengkapi. Keduanya berharap bisa menjaga dan melanjutkan prestasi yang sudah ditorehkan PSM Unhas.
Farhan sedang menapaki masa kepemimpinan dengan target-target baru, sementara Ihwan bersiap menyudahi masa aktifnya, memberi ruang pada regenerasi.
“Saya harap adik-adik nanti bisa bawa PSM ke peringkat satu dunia,” ucap Ihwan. "Sungguh tugas tidak mudah menjaga dan meneruskan pencapain yang sudah ditorehkan senior-senior terdahulu," sambung Farhan.
Farhan mengaku bergabung dengan PSM pada 2022 karena ingin membawa nama Indonesia ke ajang internasional. Ia ingin terlibat dalam peran yang lebih besar.
Sama halnya dengan Ikhwan, yang awalnya bahkan sempat ragu bergabung. Ia baru yakin setelah dibujuk oleh para senior, dan masuk lewat audisi susulan.
Motivasi keduanya untuk menjadi ketua juga lahir dari cinta yang dalam terhadap organisasi ini. "PSM sudah seperti rumah kedua," kata Ikhwan.
Baginya, tanggung jawab besar tak lagi terasa berat ketika dijalani dengan hati. Ia ingin membawa PSM lebih maju dan menjadi ruang tumbuh bagi banyak mahasiswa.
Farhan menambahkan, "Saya ingin mengembangkan PSM agar bisa terus berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional."
Keinginan untuk melanjutkan estafet prestasi itu membuatnya berani mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin.
Saat ini, PSM Unhas menduduki peringkat keempat kategori folklor menurut lembaga Interkultur. Bagi mereka, itu bukan akhir, melainkan awal dari tantangan berikutnya.
Tahun ini, PSM Unhas direncanakan akan berpartisipasi di ajang lomba paduan suara di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada bulan September 2025.
Sementara tahun 2026 mendatang, mereka menargetkan kembali tampil di World Choir Games, ajang dua tahunan paling bergengsi untuk komunitas paduan suara internasional. “PSM adalah bukti bahwa mahasiswa Unhas bisa mendunia,” kata Farhan mantap.
Di akhir wawancara, keduanya diminta menyumbang satu bait lagu. Farhan memilih “Anakku” dari film Jomblo, menyanyikannya dengan penuh perasaan.
Ihwan, menyusul dengan lagu viral yang ia pilih spontan. Meski tanpa kelompok, suara mereka tetap jernih, seperti mewakili dedikasi panjang yang tak terdengar.
Dua sosok ini bukan hanya penggerak, tapi juga pejalan. Mereka telah merasakan langsung manisnya mewakili Unhas di berbagai belahan dunia.
Dari Korea Selatan, New Zealand, hingga Vietnam, nama PSM Unhas berkumandang berkat kerja keras mereka dan seluruh anggota.
Di balik tepuk tangan dan piala yang direngkuh, PSM Unhas menyimpan sebuah nilai: kerja keras, disiplin, dan cinta yang konsisten pada musik.
Lebih dari sekadar UKM, PSM Unhas adalah rumah bagi mereka yang mencintai suara dan budaya. Setiap lagu yang dinyanyikan, setiap langkah yang dikoreografikan, adalah bukti bahwa semangat mahasiswa Universitas Hasanuddin tak hanya hidup di ruang kuliah, tetapi juga bergema di panggung dunia.
Dan untuk itu, tak akan pernah cukup hanya satu lagu. (*)