Ekonomi
Sosial

Strategi KKN Unhas Perkuat UMKM Desa Pattalassang dengan Legalitas Usaha, Logo, dan Pemasaran Digital




Mahasiswa KKN Tematik Unhas di Desa Pattalassang melakukan penyerahan NIB dan NPWP (foto kiri) serta penyerahan Logo UMKM kepada pengelola usaha. (dok kkn unhas)


Sejalan dengan itu, mahasiswa KKN Tematik melakukan program pendampingan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Pada program ini, mahasiswa memberi bimbingan agar pelaku UMKM memiliki legalitas usaha. Program ini digagas Syahdini dari Prodi Hukum Administrasi Negara.

“Dengan legalitas, UMKM bisa ikut serta dalam berbagai program seperti sertifikasi halal atau pengadaan barang. Kami dampingi langsung agar mereka benar-benar memiliki dokumen resmi,” ucap Syahdini.

Tak hanya itu, mahasiswa juga melakukan penguatan identitas produk. Ahmad Yasin Shidiq, mahasiswa Administrasi Publik, menginisiasi pelatihan desain logo dan kemasan produk. Menurutnya, tampilan visual menjadi faktor penting dalam membangun citra profesional.

“Produk dengan logo dan kemasan menarik akan lebih dilirik konsumen. Identitas visual bukan hanya soal tampilan, tetapi juga menciptakan citra merek yang profesional. Kami ingin UMKM Pattalassang punya daya tarik lebih di pasar,” jelas Yasin.

Rangkaian program mahasiswa KKN ini dirancang untuk memberi dampak berkelanjutan. UMKM tidak hanya diperkuat dari sisi pemasaran, tetapi juga diberi fondasi legalitas dan identitas produk yang kokoh.

Kehadiran katalog digital, spanduk penanda, dokumen legalitas, hingga logo dan kemasan baru diharapkan dapat mengubah wajah UMKM Pattalassang.

Sinergi berbagai disiplin ilmu tampak dalam kegiatan ini. Mahasiswa dari latar belakang berbeda seperti dari sistem informasi, ekonomi, hukum, dan administrasi publik, bersatu memberikan solusi yang terintegrasi.

Mereka tidak sekadar memberi penyuluhan, tetapi juga terjun langsung mendampingi, mulai dari desain grafis hingga pendaftaran dokumen resmi.

Dampak program mulai dirasakan. Beberapa pelaku UMKM mengaku lebih percaya diri memasarkan produk mereka setelah memiliki logo dan katalog digital. Konsumen dari luar desa pun lebih mudah menemukan lokasi usaha berkat spanduk penunjuk arah.

Bagi mahasiswa, pengalaman ini menjadi pelajaran nyata tentang arti pemberdayaan masyarakat. Bagi pelaku UMKM, kegiatan ini menjadi pintu menuju pasar yang lebih luas.

“Kami harap upaya ini tidak berhenti di sini, tetapi bisa terus berkembang bersama pemerintah desa dan masyarakat,” tutur salah satu koordinator program.

Dengan dukungan mahasiswa KKN Unhas, UMKM Pattalassang kini melangkah lebih mantap. Mereka tidak lagi hanya mengandalkan penjualan tradisional, melainkan mulai menapaki jalur pemasaran modern. Legalitas, branding, dan digitalisasi menjadi bekal penting menghadapi persaingan ekonomi ke depan. (*)