MAKASSAR, UNHAS.TV – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI) Unhas sukses menggelar Hasanuddin Conference 2025.
Konferensi ini menjadi wadah strategis bagi mahasiswa untuk menyumbangkan gagasan terkait solusi menghadapi krisis iklim dari perspektif interdisipliner.
Acara yang berlangsung pada 15 Juni 2025 di Ruang Kuliah Patologi Anatomi (RPA) Lantai 2 Fakultas Kedokteran Unhas ini mengusung tema "Solusi Strategis Menghadapi Krisis Iklim dari Perspektif Interdisipliner".
Hasanuddin Conference 2025 merupakan hasil kolaborasi apik antara UKM KPI Unhas dengan sejumlah UKM lainnya, seperti UKM LeDHaK, UKM RK EBS, UKM Prisma FISIP, UKM SRE, UKM BK Sylva, dan UKM Karsa FK.
Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen kemahasiswaan, mulai dari mahasiswa umum, himpunan mahasiswa di lingkup Unhas dan di luar Unhas.
Dari luar adalah lembaga penalaran yang tergabung dalam Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (ILP2MI) Regional V Makassar. Total 32 peserta dari 12 lembaga kemahasiswaan turut berpartisipasi aktif dalam konferensi ini.
Konferensi dibagi menjadi tiga panel diskusi yang membahas aspek hukum, sosial, dan lingkungan krisis iklim. Hadir sebagai penanggap yaitu Nisbah Isnaeny ST MT (Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup Madya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan), Dr Tri Fenny Widayanti, SH MH (Dosen Fakultas Hukum Unhas), dan Zulkifli (Earth Hour Makassar, Permanent Volunteer, Programme Officer).
Berbagai organisasi mahasiswa berpartisipasi dalam panel-panel ini. Panel 1 diisi oleh UKM P2RI Politeknik STIA LAN Makassar, Kemasos FISIP Unhas, Lembaga Dialektika Haluan Kebangsaan, dan UKM KPI Unhas.
Panel 2 menghadirkan Forum Lingkar Pena Ranting Unhas, Forum Mahasiswa Gizi (FORMAZI), Himpunan Mahasiswa Sastra Asia Barat Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Himab KMFIB-UH), dan Unit Kegiatan Mahasiswa Belantara Kreatif Sylva Indonesia (PC.) Universitas Hasanuddin.
Sementara itu, Panel 3 diisi oleh Google Developer Groups On Campus Unhas (GDGCO Unhas), Himpunan Mahasiswa Profesi Teknologi Hasil Perikanan, UKM Pusat Pengembangan Riset Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia, dan UKM Karya dan Ekspresi Kedokteran Hewan.
Ketua Panitia, Tanwir, menyampaikan bahwa hasil dari konferensi ini adalah prosiding yang akan menjadi rekomendasi solusi untuk permasalahan iklim di lingkup Makassar.
"Nantinya akan menjadi rekomendasi solusi untuk permasalahan iklim di lingkup Makassar, juga bisa menjadi referensi untuk membuat policy brief jika dibutuhkan," jelas Tanwir.
Salah satu momen membanggakan adalah terpilihnya UKM Pusat Pengembangan Riset Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (PERISAI UMI) sebagai best speaker.
"Alhamdulillah senang rasanya, sebenarnya saya kurang nyangka mendapatkan best speaker," ungkap Ketua tim Muhammad Afrizaldi Attalah.
Ia menambahkan, "Saya mengapresiasi teman tim saya yang bisa memberikan presentasi yang luar biasa, itu juga yang mendorong diri saya memberikan yang terbaik."
Tanwir berharap, kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi antar lembaga kemahasiswaan dan membahas masalah-masalah relevan dengan kehidupan saat ini, khususnya krisis iklim.
(Amina Rahma Ahmad / Rizka Fraja / Unhas.TV)