Pendidikan

Unhas Kukuhkan 3 Guru Besar Baru Fakultas Kedokteran, Bidang Neonatologi, Fetomaternal, dan Sistem Imun


Tampil pertama memberikan orasi ilmiah adalah Prof Andi Dwi Bahagia Febriani. Dalam kesempatan tersebut, Prof Dwi memberikan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan tentang  "Penanganan Bayi Baru Lahir Berbasis Zero Stress di Neonatal Intensive Care Unit (NICU): Upaya dan Tantangan dalam Mengoptimalkan Perkembangan otak pada 1000 hari pertama kehidupan".

Prof Dwi menjelaskan masa neonatala adalah fase ke-2 dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) setelah 270 hari di dalam rahim. Seribu HPK merupakan golden period yang berkontribusi terhadap kualitas seorang manusia di masa depan.

Namun, tidak semua bayi dapat melalui masa neonatal dengan sukses, sehingga adaptasi fungsi tubuhnya terganggu dan mengakibatkan kondisi medis yang mengharuskan bayi dirawat dalam waktu lama di NICU. 



NEONATOLOGI. Prof dr Andi Dwi Bahagia Febriani PhD SpA(K) dikukuhkan sebagai Guru besar Bidang Neonatologi, Fakultas Kedokteran. (dok Humas Unhas)


Bayi yang dirawat NICU berada pada masa perkembangan otak yang tercepat namun terpapar oleh stimulasi bersifat negatif yang kompleks dan multisensoris. Stimulus negatif jika disertai kurangnya stimulasi positif akan membentuk sensor yang toksik dan merusak. 

Otak yang sedang berkembang memiliki plastisitas, yaitu kemampuan membuat koneksi baru jika diberikan pengalaman dari stimulasi positif. Ini dapat terwujud dengan menciptakan "zero stress" dalam setiap intervensi, termasuk jika menggunakan teknologi tinggi.

Upaya tersebut harus dimulai dengan kemampuan mengenali sumber dan sinyal stres yang diberikan oleh bayi agar dapat dilakukan pendekatan untuk mengatasinya. 

“Stresor lingkungan fisik harus diupayakan menjadi zero. Misalnya meniru lingkungan dalam rahim, yaitu mengatur pencahayaan ruangan, menggunakan alat alat medis dengan nilai kebisingan tidak lebih dari 45 dB, atau dengan memperdengarkan rekaman detak jantung ibu,” jelas Prof Dwi. 

Tujuan merawat neonatus bukan hanya sekedar menyelamatkan nyawa tetapi juga meningkatkan kualitas hidupnya sebagai pemilik masa depan bangsa.

Walaupun stress bukan satu satunya penyebab gangguan perkembangan otak, namun hal mutlak yang harus diupayakan dalam setiap penggunaan teknologi tinggi dalam merawat neonatus adalah meminimalkan atau membuat stress menjadi zero.

Managemen rumah sakit sudah saatnya membuat kebijakan mendukung implementasi zero stress misalnya dengan memfasilitasi desain ruangan NICU yang sesuai, memberikan akses 24 jam bagi orangtua mendampingi anaknya.


Fetomaternal: Menjaga Dua Jiwa dalam Satu Perjalanan

>> Baca Selanjutnya