UNHAS.TV - Sektor peternakan memegang salah satu peran penting dalam pembangunan, khususnya dalam proses pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat.
Di Indonesia sendiri upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas daging, susu dan telur dari hewan ternak selalu menjadi fokus utama. Salah satu jenis ternak yang menyumbang sektor daging adalah ternak kambing.
Bicara soal ternak kambing, asal usul kambing ternyata memegang peranan penting. Terutama silsilah kambing domestik yang kerap dipelihara masyarakat.
Kenapa asal usul penting? Genetik kambing dapat berpengaruh pada pola perawatan hewan ternak guna mencapai produktivitas yang diharapkan.
Kambing domestik atau dikenal dengan nama latinnya Capra aegagrus hircus, merupakan kambing yang mengalami domestikasi pada 8000-9000 tahun lalu di kawasan Asia Barat. Kambing ini berasal dari kawin silang Kambing Bezoar (Capra aegagrus aegagrus).
Hewan ternak ini merupakan ternak yang dagingnya disantap oleh 6% dari total populasi dunia dan pernah dicicipi oleh 70% dari total populasi dunia ini memiliki 300 jenis varietas di seluruh dunia. Pada tahun 2011, FAO mencatat terdapat 924.000.000 ekor kambing di seluruh dunia.
Seorang pria asal Jepang melakukan riset kolaborasi terkait asal usul kambing domestik di benua Asia. Ia adalah Prof. Hideyuki Mannen yang merupakan Professor Of Agricultural Science Departmen Of Bioresource Science Kobe University.
Bermitra dengan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Hideyuki mencari tahu, apakah kambing lokal Indonesia memiliki kedekatan secara genetik dengan kambing Eropa?
Prof. Mannen dari Kobe University ini melakukan riset skala Asia dalam mencari tahu sejarah penyebaran kambing domestik khususnya di benua kuning, Asia.
Tentunya dengan menggandeng beberapa peneliti mitra dari berbagai negara di Asia, salah satunya Prof Rr Sri Rachma Aprilita Bugiwati MSc PhD. Dari Fakultas Peternakan Unhas.
>> Baca Selanjutnya
>> Baca Selanjutnya